Rentetan ujian akhir semester ganjil sudah dimulai. Seperti biasa, ujian dimulai dengan Ujian Lisan TMMIA atau lebih dikenal dengan Ujian Pondok.
Ujian lisan di Pondok Modern merupakan salah satu metode evaluasi akademik yang menekankan pada penguasaan materi secara mendalam, kefasihan berbicara, serta kemampuan berpikir kritis dan spontan. Berbeda dengan ujian tertulis, ujian lisan menguji pemahaman santri secara langsung melalui interaksi dengan penguji, baik dalam bidang keagamaan, bahasa, maupun ilmu pengetahuan umum.
Proses ujian ini biasanya dilakukan secara individu atau kelompok kecil, di mana setiap santri diminta untuk menjawab pertanyaan dari penguji dengan bahasa yang baik dan benar, sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Ujian lisan menjadi tradisi akademik yang berlangsung secara sistematis dan berjenjang, mencakup berbagai aspek keilmuan seperti Al-Qur’an, Hadits, Fiqih, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, serta materi-materi lainnya.
Selain menguji wawasan dan keterampilan komunikasi, ujian lisan juga melatih keberanian santri dalam menyampaikan pendapat, berpikir cepat, dan mengungkapkan argumentasi secara logis. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan di Pondok Modern yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, tetapi juga membentuk karakter santri yang percaya diri, kritis, dan mampu berbicara di depan publik.
Melalui ujian lisan, santri diharapkan tidak hanya memahami ilmu secara teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Sistem ini menjadi salah satu ciri khas pendidikan di Pondok Modern yang menyeimbangkan antara ilmu, akhlak, dan keterampilan hidup.
